Penggunaan Teknologi 3D Printing dalam Pengembangan Obat

Deskripsi ini membahas prinsip dasar dan metodologi teknologi 3D printing dalam konteks pengembangan obat. Peserta akan mempelajari dasar-dasar 3D printing, termasuk berbagai teknik seperti fused deposition modeling (FDM), stereolithography (SLA), dan selective laser sintering (SLS). Modul ini juga mencakup bagaimana teknologi ini diterapkan dalam farmasetika untuk mencetak sediaan obat dengan presisi tinggi, serta bagaimana proses ini dapat mempengaruhi desain dan formulasi produk obat.

Fokus pada aplikasi teknologi 3D printing dalam formulasi obat, deskripsi ini mengeksplorasi berbagai inovasi dan keuntungan yang ditawarkan. Peserta akan mempelajari bagaimana 3D printing digunakan untuk mencetak tablet dengan profil pelepasan terkontrol, sediaan obat yang disesuaikan secara individual, dan bentuk dosis yang inovatif. Modul ini juga mencakup keuntungan seperti personalisasi dosis, pengurangan limbah, dan kemampuan untuk mengintegrasikan beberapa obat dalam satu sediaan.

Deskripsi ini menggunakan studi kasus untuk mengeksplorasi penerapan praktis teknologi 3D printing dalam pengembangan obat. Peserta akan menganalisis contoh-contoh nyata dari penerapan teknologi 3D printing dalam pembuatan tablet yang dirancang khusus untuk pasien dengan kebutuhan terapi tertentu, serta pencetakan sediaan dengan pelepasan obat yang dipersonalisasi. Modul ini juga membahas tantangan dan solusi dalam implementasi teknologi 3D printing dalam pengembangan obat serta dampaknya terhadap hasil terapi.

Deskripsi ini membahas regulasi dan standar kualitas yang harus dipatuhi dalam penggunaan teknologi 3D printing untuk obat. Peserta akan mempelajari pedoman yang ditetapkan oleh badan pengatur seperti FDA dan EMA terkait dengan penggunaan teknologi 3D printing dalam produksi obat. Modul ini juga mencakup tantangan yang dihadapi dalam memastikan kualitas dan keamanan produk yang dicetak, termasuk aspek validasi proses, kontrol kualitas, dan dokumentasi yang diperlukan untuk mematuhi standar regulasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *